Showing posts with label TKDN. Show all posts
Showing posts with label TKDN. Show all posts

Saturday 12 December 2015

TKDN DITERAPKAN, PASAR SMARTPHONE INDONESIA MEROSOT

13:07 Posted by david desaili , No comments

Untuk Pertama Kalinya, Pasar Smartphone Indonesia merosost 7% dari Tahun Kemarin, Begitulah hasil riset dari Counter Point Riset. Namumn pinuran ini tidak termasuk baik dibanding Pasar Mobile Phone yang dikabarkan turun signifikan sebesar 18%

Director Counter Point, mengatakan penurunan ini terjadi pada Vendor lokal saja ! Karena Vendor lokal mencuci gudang mereka demi meningkatkan pembelian.

Tidak hanya itu saja yang menjadi pengaruh penurunan, Program TKDN pemerintah juga diduga menjadi faktor lainya ! Karena peraturan ini Memajibkan para Vendor Smartphone untuk merakit ponselnya di Dalam Negeri atau harus ada Bau Indonesia pada Produk mereka !

Dikabarkan juga Pasar Smartphone Indonesia akan melonjak nail di Musim Liburan ini ! 

Riset ini juga mencatat Vendor yang paling banyak mengapalkan produknya di Indonesia !

Urethan Pertama ada Samsung yang memiliki Pangsa 14%, Evercos di urutan 2 dengan pandas 13%, dan Microsoft berada pada poseis ketiga dengan Pangsa 12% Dan dalam Riset ini juga mengatakan untuk Penjualan Ponsel 4G di Indonesia sudah melampaui 1 Juta Unit !

So gimana menurutmu tentang Pasar Smartphone di Indonesia Tahun Depan ? Corea-Coret Pendapatmu dikolom Komentar ya !



Friday 6 November 2015

PONSEL IMPOR MULAI MEREDUP

15:46 Posted by david desaili , No comments

Beroperasinya sejumlah pabrik telepon seluler (ponsel) di Indonesia mulai menekan impor ponsel sepanjang  tahun 2015. Kementerian Perindustrian mencatat, impor ponsel sampai September 2015 mencapai 26 juta unit. Angka ini jauh di bawah realisasi impor ponsel sepanjang 2014 lalu yakni mencapai 60 juta unit.
I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian mengklaim, tren penurunan impor terjadi lantaran beberapa pabrik perakitan ponsel di Indonesia mulai produksi. "Impor ponsel tergantikan dengan produksi dalam negeri," kata Putu, Kamis (5/11).
Ia menyebut impor ponsel secara jumlah maupun nilai semua turun. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), impor ponsel Januari-Agustus 2015 turun 34,2% menjadi US$ 1,3 miliar ketimbang periode yang sama 2014 (lihat tabel).
Country Lead Smartphone Division PT Lenovo Indonesia Adrie Suhadi membenarkan pendapat Putu. Ia menyebut tujuan pendirian pabrik  di Indonesia untuk mengurangi impor. "Jadi wajar impor ponsel turun," kata Andrie.
Pun demikian dugaan Putu dan Andrie belum tentu seratus persen benar. Sebab, industri yang selama ini aktif sebagai importir dan pedagang ponsel menduga nilai impor terlihat turun lantaran banyak ponsel impor masuk Indonesia lewat jalur ilegal yakni penyelundupan.
Djatmiko Wardoyo, Sekretaris Perusahaan distributor ponsel PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) menduga, tren penurunan impor ponsel bisa jadi karena maraknya pasar ponsel ilegal. "Masih ada ponsel di black market," kata Djatmiko kepada KONTAN, Kamis (5/11).
Perlu diketahui, istilah ponsel black market di pasar ponsel sudah awam diketahui publik. Sebutan ponsel black market disematkan untuk ponsel selundupan. Biasanya, ponsel selundupan ini tidak memiliki kartu garansi atau manual bahasa Indonesia. Sayang, Djatmiko tak mengetahui detail dari peredaran ponsel black market ini.
Sebagai ilustrasi adanya ponsel selundupan adalah adanya produk ponsel global yang belum di rilis di pasar Indonesia oleh distributor resmi, tapi produknya sudah di jual di pasar bebas.
Djatmiko yakni, meskipun ada produsen global yang telah menjanjikan untuk membangun pabrik di Indonesia, impor tetap tinggi. "Yang di produksi di dalam negeri hanya sebagian kecil, mayoritas masih impor," katnya.
Lapangan pekerjaan
Sebagai catatan, beberapa pabrikan ponsel global yang  menyatakan komitmen membangun pabrik di Indonesia terbaru adalah Lenovo. Dalam rencananya, Lenovo menggandeng Tridharma Kencana untuk produksi di Serang, Banten. Tahap awal, ada dua tipe ponsel pintar, yaitu Lenovo A2010 dan A6010.
Merek ponsel lain yang telah bikin pabrik di Indonesia adalah: Samsung, Oppo, Haier, IVO untuk Bolt & Venera, Modem Bolt dan ZTE untuk Bolt, Polytron, Evercross, Advan, Axioo, MITO, Gosco, SPC dan Asiafone.
Tak semua merek ponsel ternama dunia tertarik untuk mendirikan pabrik. Ada dua merek ponsel ternama seperti Apple dan BlackBerry, belum membuat keputusan.
Kabar terakhir yang diperoleh KONTAN, kedua merek yang mendapatkan pangsa pasar cukup besar di Indonesia ini masih melakukan kajian. Jika sampai akhir 2015 tak merealisasikan mendirikan pabrik, maka izin impor Apple dan BlackBerry bakal dicabut. Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No 82/ 2012, tentang Ketentuan Impor Telepon Seluler, importir wajib membuat pabrik ponsel di Indonesia paling lambat 2015.
Untuk pengembangan industri ponsel ini, pemerintah sedang menyusun aturan penggunaan komponen lokal atau Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN). Aturan yang berlaku 1 Januari 2017 ini akan diterapkan bertahap dengan tahap awal wajib TKDN sebesar 30%.
Adapun target dari pemakaian produk dalam negeri ini bertujuan untuk meningkatkan geliat industri teknologi di dalam negeri. "Pabrik ponsel ini juga menambah lapangan kerja dan mendekatkan produsen pada pasarnya," tambah Menteri Perindustrian Saleh Husin.

MADE IN INDONESIA DI PONSEL 4G LENOVO

15:43 Posted by david desaili , No comments

Melalui kerjasama dengan PT. TriDharma Kencana (TDK), Lenovo akhirnya secara resmi membangun pabrik perakitan ponsel. Mengambil lokasi di Serang, Banten, pabrik ini menjadi langkah Lenovo agar
memenuhi syarat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk ponsel berbasis 4G yang akan beredar di Indonesia.

Dari kolaborasi antara Lenovo dan PT TDK, sejauh ini sudah menghasilkan dua tipe produk 4G, yakni seri A6010 dan A 2010. Kedua produk tersebut diklaim sudah memiliki komponen lokal hingga 20%.
Dalam kunjungan Selular.ID ke pabrik tersebut, pihak PT TDK membeberkan apa saja komponen lokal yang tertanam di ponsel Lenovo made in Serang tersebut.
Menurut Yunizar, Head of Research & Development Department PT. TDK, kandungan lokal yang ada di dalam ponsel 4G Lenovo saat ini bentuk fisiknya berupa kardus karton, gift box, label, baut-baut, dan seal. Sedangkan bentuk TKDN non fisiknya berupa riset dan pengembangan, pengujian software dan aplikasi Android.
Dalam kesempatan yang sama, Hendrik L. Karosekali, CEO PT TDK, menjelaskan, dari 20% TKDN itu, komposisinya 80% manufaktur dan 20% RnD (research and development). “Upah buruh, pajak pertambahan nilai itu juga termasuk dalam TKDN,” tambah Hendrik.
Lebih jauh Hendrik menerangkan, pihaknya optimis mampu memenuhi syarat kandungan TKDN 30 persen di tahun depan. “Kami optimis tahun depan syarat TKDN 30%, bakal tercapai, pasalnya industri manufaktur ponsel di Indonesia sudah siap dari hulu hingga ke hilir,” ucapnya semangat.
Sebagai informasi, untuk tahap awal, syarat TKDN yang ditetapkan pemerintah adalah sebesar 20%. Kemudian pada awal 2017 TKDN dalam ponsel 4G akan ditingkatkan menjadi 30%.

MENPERIN AJAK VENDOR SMARTPHONE BANGUN PABRIK DI INDONESIA

15:29 Posted by david desaili , No comments

Menteri Perindustrian Bapak Saleh Husin mengajak Vendor Smartphone menanamkan modalnya Di Indonesia dengan cara membangun Pabrik permitan ponsel merken disisni.

Produsen telepon pintar atau smartphone telah menikmati omset besar di Indonesia. "Saatnya mereka melakukan produksi di sini," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin.

Menurut Saleh, selama ini produsen dan prinsipal sudah menikmati pasar domestik Indonesia dengan menarik keuntungan dari konsumen. "Kini sudah saatnya juga menanam modal dan membangun pabrik ponsel,” kata Saleh melalui siaran pers di Jakarta, Kamis, 5 November 2015.

Aktivitas produksi di Indonesia, lanjut Saleh, dapat dimanfaatkan produsen sebagai salah satu keunggulan dalam memasarkan produk ke konsumen Indonesia. Kementerian ini akan mengedukasi konsumen tentang ponsel-ponsel mana saja yang diproduksi di Indonesia.

“Sehingga konsumen tahu mana saja ponsel yang telah berkontribusi pada ekonomi Indonesia. Kita perlu memainkan sentimen-sentimen kedekatan atau proximity seperti itu,” ujar Saleh.

Hal ini diyakini turut merangsang prinsipal ponsel untuk melakukan pabrikasi di Indonesia dan produsen yang masih memproduksi di luar negeri diharapkan segera melakukan aksi korporasi serupa.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, Indonesia adalah negara dengan populasi pengguna telepon seluler yang sangat besar. Ini terlihat dari impor telepon seluler yang mencapai 60 juta unit pada 2014.

“Untuk tahun ini, sampai dengan September 2015 tercatat 26 juta unit. Ini menunjukkan jumlah importasi telepon seluler sudah mulai digantikan dengan hasil produksi dalam negeri,” papar Putu.

Thursday 5 November 2015

INILAH LIMA SKEMA PONSEL TKDN

15:16 Posted by david desaili No comments

AOS - Anturan tentang TKDN untuk ponsel 4G long term evolution (LTE) mulai kelihatan. Aturan ini nantinya memberi lima skema pilihan bagi pebisnis yang ingin berinvestasi pabrik ponsel 4G di tanah air.
Menurut Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito, ada lima skema penerapan TKDN bisa dipilih produsen ponsel.
Pertama, pembuatan hardware atawa perangkat keras dengan TKDN sampai 100%. Kedua, pembuatan perangkat keras 75% dan perangkat lunak atawa software 25%.
Ketiga, pembuatan perangkat keras 25% dan perangkat lunak 75%. Skema keempat adalah masing-masing komponen lokal di perangkat lunak dan perangkat keras 50%. Skema terakhir, pembuatan perangkat lunak seluruhnya (100%) lokal.
Warsito menyebut skema ini masih dalam bentuk proposal yang akan dibahas antarinstansi pemerintah. ""Belum tahu disetujui atau tidak," katanya kepada KONTAN, Rabu (4/10).
Warsito menyebut, produsen bebas memilih skema TKDN yang diinginkan. Namun TKDN yang telah dipilih tidak akan bisa diubah kecuali produsen ponsel memiliki produk baru.
Untuk TKDN perangkat lunak, skemanya, pembuatan atau rancangan perangkat lunak harus berada di dalam negeri. Jadi mulai dari hak cipta, pembuatan oleh programmer, hosting hingga servernya harus ada di tanah air. "Skema ini akan selesai sebelum penerapan TKDN yakni 2017," katanya tanpa memperinci target penyelesaian.
Sedangkan Bambang Suseno, Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika Kominfo, perhitungan TKDN ponsel 4G masih dalam pembahasan dengan  surveyor PT Sucofindo. Nantinya, ponsel 4G yang diproduksi 2015 harus punya TKDN minimal 20% dan naik menjadi 30% pada 2017.
Produsen ponsel lokal PT Hartono Istana Teknologi mengklaim sudah melampaui syarat TKDN 30%. "Polytron sudah siap dengan 35,6% sejak Januari 2015," kata Santo Kadarusman, Public Relation dan Marketing Event Manager Polytron.
Per Juli 2015, Polytron punya tiga lini produksi, dan tiap lini berkapasitas sebanyak 100.000 unit per tahun. Perinciannya adalah sekitar 30% kapasitas untuk memproduksi  ponsel fitur dan 70% untuk ponsel pintar (smartphone).