Menteri Perindustrian Bapak Saleh Husin mengajak Vendor Smartphone menanamkan modalnya Di Indonesia dengan cara membangun Pabrik permitan ponsel merken disisni.
Menurut Saleh, selama ini produsen dan prinsipal sudah menikmati pasar domestik Indonesia dengan menarik keuntungan dari konsumen. "Kini sudah saatnya juga menanam modal dan membangun pabrik ponsel,” kata Saleh melalui siaran pers di Jakarta, Kamis, 5 November 2015.
Aktivitas produksi di Indonesia, lanjut Saleh, dapat dimanfaatkan produsen sebagai salah satu keunggulan dalam memasarkan produk ke konsumen Indonesia. Kementerian ini akan mengedukasi konsumen tentang ponsel-ponsel mana saja yang diproduksi di Indonesia.
“Sehingga konsumen tahu mana saja ponsel yang telah berkontribusi pada ekonomi Indonesia. Kita perlu memainkan sentimen-sentimen kedekatan atau proximity seperti itu,” ujar Saleh.
Hal ini diyakini turut merangsang prinsipal ponsel untuk melakukan pabrikasi di Indonesia dan produsen yang masih memproduksi di luar negeri diharapkan segera melakukan aksi korporasi serupa.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, Indonesia adalah negara dengan populasi pengguna telepon seluler yang sangat besar. Ini terlihat dari impor telepon seluler yang mencapai 60 juta unit pada 2014.
“Untuk tahun ini, sampai dengan September 2015 tercatat 26 juta unit. Ini menunjukkan jumlah importasi telepon seluler sudah mulai digantikan dengan hasil produksi dalam negeri,” papar Putu.