Penggunaan smartphone oleh masyarakat Indonesia berkontribusi sebesar 5,5% terhadap perekonomian nasional, yakni dalam Produk Domestik Bruto (PDB). Setiap peningkatan 1% pengguna telepon seluler (ponsel) akan meningkatkan PDB sebesar 0,055%.
Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Kristiono mengatakan, atas dasar itu, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk menghambat kepemilikan smartphone oleh masyarakat melalui berbagai kebijakan, seperti pajak penjualan barang mewah (PpnBM). Pemerintah harus benar-benar mempertimbangkan mengenai kontribusi smartphone dalam mendongkrak perekonomian nasional.
"Smartphone adalah alat produksi yang memungkinkan masyarakat meningkatkan kualitas hidup, memberikan akses lebih mudah untuk informasi dan peluang bisnis," ujar Kristiono dalam acara peringatan ulang tahun Mastel yang ke-22 di Jakarta, Selasa (1/12).
Menurut Kristiono, pengenaan PpnBM atas smartphone berpotensi menurunkan kontribusinya terhadap PDB sebesar 0,25%. Survei Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) dan Mastel menunjukkan, pengenaan PpnBM terhadap smartphone akan berdampak pada menurunnya aktivitas perekonomian di sektor perdagangan dan industri kreatif.
Hal ini juga akan menurunkan produksi pada sektor TIK, yang berdampak pada ekosistem ekonomi digital. Dampaknya, penerimaan pajak dari sektor-sektor tersebut juga pada akhirnya menurun, dan berpotensi membuat pengangguran.
Oleh karena itu, lanjut Kristiono, dengan tingginya potensi smartphone mendukung perkembangan perekonomian nasional, dukungan pemerintah sangat diperlukan dalam akses kepemilikan smartphone bagi masyarakat. "Dan tidak melakukan upaya yang menghambat ketersediaan smartphone dengan harga yang terjangkau," ujar Kristiono.
Mastel, lanjut Kristiono, berharap pemerintah terus mendorong agar harga smartphone dapat ditekan, terutama yang sudah mendukung jaringan 4G Long Term Evolution (LTE), sehingga terjangkau bagi masyarakat Indonesia. "Mastel berharap semua pihak mendukung terciptanya ekosistem ekonomi digital yang mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat," ujar dia.
ANTARA
0 komentar:
Post a Comment