Meskipun iPhone 6s dan iPhone 6s Plus masih belum menampakkan diri, tampaknya tidak ada yang bisa menghentikan para pecinta gadget yang antusias untuk terus maju. Seperti yang Anda ketahui bahwa smartphone buatan Cupertino, AS tersebut secara desain mungkin memang diciptakan oleh Apple, tetapi sudah bukan rahasia lagi kalau hampir keseluruhan perangkat kerasnya didatangkan dari pabrikan-pabrikan lain.
Seperti Samsung, yang memiliki rivalitas kental dan sering bertempur di pengadilan karena hak paten dengan perusahaan berlogo Apel tersebut. Nama-nama lainnya adalah Toshiba dan SanDisk, yang memberikan komponen flash memory yang ditemukan dalam iPhone 6.
Bila melihat perkembangan dari kedua perusahaan tersebut, yaitu Toshiba dan SanDisk, tampaknya iPhone untuk tahun 2016 sangat layak untuk ditunggu karena bakal lebih cepat dan memiliki kapasitas penyimpanan data yang lebih besar. Pemikiran tersebut seiring dengan peluncuran perdana flash memory BiCS 256 gigabit (32GB) dengan 48 lapisan.
Singkatnya, kedua perusahaan tersebut berhasil menciptakan modul flash 32 GB yang akan mengungguli produk-produk lainnya, baik dalam hal kecepatan maupun efisiensi energi. Selain itu, dengan proses pembuatan 15 nm akan memberikan kapasitas dua kali lebih besar dari memory paling tinggi yang saat ini beredar di pasaran.
Produk dan teknologi ini mungkin memang tidak akan bisa dimonopoli oleh Apple, tetapi karena Toshiba dan SanDisk termasuk dalam lingkaran investasi di industri iPhone, tampaknya bukan hal yang ajaib bila Apple mendapatkan keuntungan dengan mencicipi perkembangan teknologi tersebut terlebih dahulu.
Sebagai catatan, memory 3D dengan BiCS (Bit Cost Scaling) akan memberikan kemampuan untuk memindahkan dan menghapus data dengan proses yang lebih bisa diandalkan daripada memory 2D. Intinya, Anda bisa memindahkan data dengan lebih cepat, dan jangan heran bila teknologi ini nantinya akan tersedia terlebih dahulu di iPhone 7, yang bakal dirilis tahun depan.
0 komentar:
Post a Comment