Samsung resmi memasarkan Galaxy A8 yang merupakan ponsel tertipisnya di Indonesia. Tapi tak seperti yang dipasarkan di China dan India yang dibekali prosesor Snapdragon, Indonesia kebagian versi Exynos.
Dikatakan Irvan Renaldy, Manajer Marketing Produk Samsung Indonesia, alasan Samsung memilih versi Exynos lantaran terkait dukungan frekuensi 4G LTE di Indonesia. “Versi Exynos dipilih karena menyesuaikan dengan penggunaan frekuensi 4G LTE yang diterapkan di Indonesia,” ujar Indra di H Gourmet & Vibes, Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Sebagai informasi, frekuensi 4G LTE yang diterapkan di Indonesia berjalan di frekuensi 850 MHz, 900 MHz, 1.800 MHz dan 2,3 GHz. Namun kalau dilihat dari datanya, frekuensi 4G LTE yang didukung Galaxy A8 hanya terbatas di 850 MHz, 900 MHz, dan 2,3 GHz.
Terlepas dari soal dukungan frekuensi, meski beda prosesor baik versi Exynos dan Snapdragon menyodorkan performa yang sama-sama mumpuni. Prosesor Exynos 5430 yang terbenam di Galaxy A8 terbukti punya performa kencang karena merupakan prosesor yang sama yang dipakai oleh Galaxy Alpha.
Sedangkan versi Snapdragon yang mengandalkan Snapdragon 615 juga tak kalah ciamik karena telah digunakan oleh banyak ponsel-ponsel terbaru saat ini yang menempati segmen menengah hingga menengah-atas. Keduanya juga sama-sama menyodorkan teknologi octa core.
Selebihnya sama persis, selain prosesor seluruh spesifikasi yang ada di Galaxy A8 versi Exynos dan Snapdragon tak ada bedanya. Keduanya sama-sama mengusung RAM 2 GB, memori internal 32 GB, layar full HD 5,7 inch, kamera 16 MP dan 5 MP, serta baterai 3050 mAh.
Sistem operasi keduanya juga sama-sama berbasis Android 5.1.1 Lolipop. Termasuk juga fitur pemindai sidik jari yang hadir di kedua versi.
0 komentar:
Post a Comment