Hi..Siri" demikian biasanya sapaan khas pengguna iPhone atau iPad ke perangkatnya. Layanan asisten digital ini memang sudah tak asing lagi bagi pengguna iDevice. Suara yang renyah dan bak seperti berbicara langsung membuat Siri gampang diingat. Tapi, tak banyak orang mengetahui siapa orang di balik suara Siri.
Kehadiran Siri pertama kali diperkenalkan pada 4 Oktober 2011 lalu bersama iPhone 4s dan iOS 5. Fitur ini membawa dampak positif dan juga terkadang mengundang kontroversi, dari menjalin pertemanan dengan anak-anak pengidap autisme hingga dituding anti homoseksual atau homophobia.
Jon Briggs, Susan Bennett, dan Karen Jacobsen adalah orang di balik suara Siri. Jon adalah suara lelaki Inggris pertama untuk Siri, kemudian Susan adalah pengisi suara perempuan Siri beraksen Amerika. Sementara suara perempuan Siri pertama menggunakan suara Karen.
Melansir The Guardian, ketiganya berbagi cerita mengenai awal mula bisa menjadi suara Siri yang digunakan oleh jutaan pengguna yang tersebar di berbagai negara.
Awal Mula Bisa Menjadi Pengisi Suara Siri
Karen sebagai pengisi suara perempuan pertama untuk Siri mengaku ia menjalani audisi.
"Saya membaca ringkasan soal pekerjaan ini dan langsung berpikir, 'pekerjaan ini milik saya!'," kisahnya.
Karen yang juga dikenal sebagai 'gadis GPS' karena suaranya sering digunakan sebagai pengarah navigasi di dalam sejumlah aplikasi GPS, merasa dirinya sangat cocok mengisi suara Siri. Kepercayaan diri Karen berbuah hasil karena setelah ikut audisi, ia langsung mendapatkan perannya.
Selain itu, ia mengaku sempat bertemu Steve Wozniak di sebuah acara konferensi teknologi tahun 2014. Pendiri Apple itu mengenalinya sebagai pengisi suara Siri. Tentu Karen dibuat senang olehnya. Dari hasil kerjanya tersebut, Wozniak memuji suara Karen yang sudah sangat ikonik sebagai suara Siri.
Seluruh suara orisinil Siri dari seluruh dunia berasal dari bank suara digital yang direkam pada 2005 silam. Susan yang juga mengisi suara untuk maskapai Delta Airlines itu mengakui dirinya turut menyumbang suara.
"Dalam satu bulan, saya merekam suara empat jam tiap harinya selama lima hari tiap pekan," kisahnya.
Sementara saat Siri diperkenalkan pertama kali, salah satu teman Susan mengirim email, bertanya, "saya sedang memainkan iPhone terbaru. Apakah Siri ini menggunakan suaramu?"
Dari situ ia langsung membuka situs Apple dan mendengarkan suara Siri. Ia langsung mengenali suara yang tak lain adalah suaranya sendiri. "Saya senang sekali karena suara saya akhirnya dipilih," ungkapnya.
Sementara Jon yang merupakan pengisi suara program bertajuk "Weakest Link" di salah satu media besar di Inggris bercerita bahwa ia sempat mengontak pihak Apple untuk bertanya apakah perusahaan ingin mempromosikan Siri.
Jon yang juga berprofesi sebagai penyiar radio sangat paham bahwa suaranya sudah dikenal oleh banyak orang. Kendati tak disambut dengan hangat, suaranya masih terpilih untuk mengisi Siri versi pria beraksen Inggris.
"Apple tentu merupakan perusahaan teknologi yang hebat, namun mereka tidak begitu menakjubkan ketika berhubungan dengan orang lain," katanya.
Suatu hari seorang penggiat teknologi bernama Rory Cellan-Jones sedang mengulas iPhone 4s dan memainkan Siri. Jon yang sedang menonton kala itu mendengar suara Siri dan langsung mengenalinya. Itu adalah suaranya sendiri.
"Rasanya cukup aneh ketika ada yang memasang suaramu di saku jutaan orang tanpa pemberitahuan, tentu saya pasti kebingungan jika ada yang bertanya 'apakah ini suaramu?'," lanjut Jon.
Walau begitu Jon mengaku merasa sangat senang suaranya digunakan untuk fitur Siri.
Pengisi suara Siri (dok.Karen Jacobsen/Jon Briggs/Susan Bennett via The Guardians)
|
Apa rasanya berbicara dengan suara sendiri?
Walau menggunakan iPhone, Karen merasa ia seperti manusia terakhir yang bisa memilikinya karena perusahaannya tidak menawarkan iPhone selama bertahun-tahun. Ia pun berceloteh, bagian paling menyenangkan adalah ketika anak lelakinya bertanya kepada Siri yang menggunakan suaranya.
"Anak saya waktu masih kecil sedikit frustasi ketika ia bertanya kepada Siri dan ia tak memberi jawaban yang ia harapkan, karena ia tahu itu suara ibunya tapi malah terkesan Siri tak mengenalinya," ujar Karen.
Sementara Susan yang menggunakan banyak produk Apple seperti iPhone dan MacBook, mengungkapkan beberapa kali berbicara kepada Siri dan ia malah mendapat jawaban yang tidak enak.
"Saya pernah tanya 'apa yang sedang kamu lakukan?', ia lantas menjawab dengan lantang, 'saya sedang berbicara dengan Anda!' lucu sekali," tutur Susan.
Lain halnya dengan Jon. Ia menggunakan Siri untuk membuat janji dan mengirim pesan teks. Sesekali ia mengirim pertanyaan konyol. Namun ia mengaku lebih sering mengaktifkan suara Siri versi perempuan.
Selain itu, Jon mengatakan bahwa beberapa orang pernah mengatakan bahwa banyak yang mengajukan lamaran pernikahan via Siri versi suaranya.
"Kemungkinan saya menerima lamaran pernikahan lebih banyak dari pria Inggris kebanyakan. Lucunya, saya masih lajang sampai sekarang!" kisahnya.
0 komentar:
Post a Comment