Thursday, 24 September 2015

11 Tips Fotografer Profesional

10:02 Posted by david desaili No comments

Bagaimana agar hasil foto saya makin keren? itu adalah intisari pertanyaan dari banyak orang. Untungnya ada kaidah-kaidah yang dipegang erat para fotografer profesional agar foto mereka selalu menonjol dan keren dan berikut ini 11 diantaranya, dirangkum dari berbagai sumber:

1. Gunakan kamera Setiap Hari

Cara terbaik untuk mengasah ketrampilan adalah berlatih sebanyak-banyaknya. Penulis Malcolm Galdwell dalam bukunya Outliers meneliti sebuah teori bahwa 10 ribu jam adalah angka ajaib agar seseorang dengan kemampuan biasa (bakat standar) bisa menjadi master dibidangnya.
Dia mencontohkan bagaimana Bill Gates telah berlatih dan terobsesi dengan computer programmingsejak usia 10 tahun sebelum membuat Microsoft. Bagaimana The Beatles selalu tampil live 8 jam setiap hari selama 4 tahun di klub kecil di Jerman sebelum merajai dunia musik.
Memotretlah setiap hari, tidak peduli apa yang anda foto. Semakin terasah ketrampilan teknis dengan kamera, makin mudah anda memanfaatkannya sebagai alat untuk menyampaikan visi foto anda.

2. Segitiga Eksposur

Pahami hubungan antara 1. aperture, 2. shutter speed dan 3. ISO dengan baik, niscaya foto anda tidak pernah salah. Hubungan ketiganya menentukan jumlah cahaya yang diterima sensor kamera anda.
Kalau eksposur itu adalah berapa jumlah air yang diterima ember dari keran air; maka Shutter Speed adalah berapa lama kita membuka keran, aperture adalah besar-kecilnya keran air terbuka sementara ISO adalah kuatnya tekanan dari PDAM. Banyak sedikitnya air (eksposur) ditampung ember (sensor) ditentukan ketiga hal tersebut. Bacalah artikel ini dan juga ini lalu camkan dan endapkan di ingatan anda.

3. Peganglah Kamera Dengan Benar

Anda mungkin berharap, tidak ada cara yang benar dan salah bagaimana memegang kamera, suka-suka saja. Sayangnya memang ada cara memegang kamera yang benar dan baik agar kamera lebih stabil dan tidak mudah goyang. Bagi yang tidak kidal, gunakan tangan kiri anda untuk menyangga lensa dari bawah dan tangan kanan anda untuk memegang body kamera. Artikel tentang cara memegang kamera ini cukup singkat dan mudah dibaca.

4. Belilah Buku, Jangan Terus-terusan Beli Alat

Punya set kamera dan lensa dengan harga mahal bukan selalu berarti anda akan selalu menghasilkan foto yang bagus. Dengan mempelajari dan melihat foto karya para master, kita bisa terinspirasi dan punya bank memori yang berisi banyak foto bagus sehingga akhirnya kita punya ide sendiri bagaimana menghasilkan foto yang tak kalah bagusnya. Beli buku bisa anda ganti dengan pergi ke pameran foto atau galeri foto jika itu lebih pas.
Jadi intinya, sibuklah juga membangun visi fotografi anda, jangan hanya sibuk menambah alat.

5. Mendekatlah

Fotografer perang, Robert Capa pernah mengatakan, “Kalau fotomu kurang bagus, itu karena kamu kurang dekat.” Itulah kenapa fotografer perang rela menempuh risiko maut meliput perang dari jarak dekat atau fotografer satwa liar ikhlas berkemah berminggu-minggu di hutan menunggui obyek fotonya dan fotografer landscape mau pergi ke tempat-tempat yang manusia lain masih jarang menapakinya di pagi buta.
Mereka ingin berada sedekat mungkin dengan obyek foto, merasakan denyut nadi pada apa yang mereka rekam sehingga karya mereka punya sentuhan khas.

nachtwey

6. Tarik Nafas

Sebelum jari memencet tombol shutter, ambil nafas, lalu berpikirlah. Apakah komposisi foto ini sudah pas, bagaimana dengan angle-nya? Bagaimana dengan cahayanya? Jangan main pencet shutter sebelum setidaknya hal tadi terlintas di pikiran dan anda berusaha menjawabnya.
Semakin sering anda berlatih berpikir, lama-kelamaan akan menjadi insting otomatis setiap kali sebelum memencet shutter.

7. Jangan Terlalu Sering Mengintip Hasil Foto

Kamera digital menghadirkan kebiasaan satu ini: anda memotret sebuah obyek lalu mengintip dan memeriksa hasilnya di layar belakang kamera, dan terus berulang seperti itu. memeriksa hasil foto di screen belakang kamera oke saja, tapi kalau terlalu sering anda justru akan kehilangan momen dan kehilangan kontak dengan obyek foto anda. Bolehlah sesekali di periksa apakah hasil metering kamera sudah pas, lalu fokuslah pada obyek foto anda.
Fotografer asing punya istilah “chimping” untuk mereka yang gemar melirik dan memeriksa hasil foto terlalu sering. Chimp, dari kata chimpanze. You don’t want to be look like a chimp.

8. Saat Memotret Orang, Perlakukan Mereka Sebaik-Baiknya.

Berlatihlah membuat kontak mata dengan mereka, dengarkan baik-baik dan usahakan agar mereka merasa dihargai. Naikkan kamera dan bidik orang tersebut dengan kamera hanya pada momen yang decisive(momen yang menurut anda benar-benar pas untuk merekam ekspresi mereka), selebihnya turunkan lagi kamera anda dan berbincanglah dengan normal dan perlakukan mereka dengan penuh perhatian. Kamera bisa menjadi penghalang antara anda dan model.
Jangan perlakukan mereka layaknya obyek penelitian di bawah mikroskop. Berusaha berbaur” dengan orang yang anda foto akan membuat mereka nyaman. Dan saat memotret orang, hasil paling bagus biasanya didapat saat ekspresi mereka terlihat alami.

9. Panjang Focal

Jagalah agar tetap sederhana. Punya satu lensa zoom dan dua lensa prime sudah lebih dari cukup, tergantung gaya yang anda sukai dan genre fotografi yang anda tekuni. Fotografer landscape akan berusaha menguasai lensa wide-angle, misalnya dengan menggunakan lensa prime 18mm sampai dia fasih dan hafal seluk beluk dan tabiat lensa ini. Angle seperti apa yang pas dengan lensa ini, dengan aperture berapa dia akan memperoleh ketajaman maksimal dan bagaimana dia bisa mengalahkan distorsi yang muncul pada foto.
Berlatih dengan panjang focal lensa terbatas juga membantu kita foto kita konsisten dan tidak melompat-lompat dan pada akhirnya akan membentuk gaya yang khas.
art-chitecture - 4 by Anna Carter on 500px.com

10. Memotret Dalam Pikiran

Bahkan saat anda tidak sedang memotret, cobalah memotet dengan pikiran anda. Berlatihlah memperhatikan ekspresi dan kondisi cahaya dengan seksama dan latihlah di benak bagaimana anda akan memotretnya, komposisi seperti apakah yang akan anda manfaatkan dan ekpsosure yang seperti apa yang akan dipakai.


11. Komposisi

Biarkan orang berlomba menambah lensa dan membeli kamera tambahan, sibukkan diri anda untuk mengasah ketrampilan komposisi dalam foto anda. Kuasai satu ketrampilan komposisi (misalnya elemen garis) sampai mahir lalu belajar dan asah lagi ketrampilan komposisi yang lain (misalnya elemen warna), lalu kombinasikan.
Kita bisa membeli alat apapaun, namun ketrampilan mengolah elemen garis, bentuk, warna dan lainnya tidak bisa dibeli, hanya bisa diasah.
Selamat mengasah dan terus belajar, karena memang seharusnya begitu.

0 komentar: