Selamat Sore menjelang malam Agan-Agan pembaca seria blog ini.Kali ini saya akan membagikan sebuah berita yang buruk untuk Apple Fanboys atau Pecinta priduk Apple.Yaitu harga iDevice Relatif naik karena kuatnya kurs Dollar terhadap Mata uang Kita Rupiah.Seperti yang saya kuti dari Detikinet.com "Djatmiko Wardoyo, Direktur Marketing & Communication Erajaya mengungkapkan, kenaikan harga ini sudah dilakukan sejak sebulan lalu. Yakni di saat kondisi dolar tengah menunjukkan gelagat bakal bergerak liar.
"Terus terang ada adjustment (penyesuaian harga) untuk produk Apple, sejak mulai ada peningkatan dolar sebulan yang lalu. Namun adjustment-nya bukan lompat tinggi, tapi disesuaikan dengan modalnya," jelas Djatmiko kepada detikINET. Erajaya sendiri merupakan pemilik iBox, salah satu Apple Premium Reseller di Indonesia."
Sayang, tak disebutkan seberapa besar kenaikan harga yang telah diterapkan di iBox. Namun yang pasti, ledakan kurs dolar sangat berpengaruh terhadap penentuan harga gadget Apple di Indonesia.
Sebab distributor harus membayar dengan kurs dolar untuk bisa mendapatkan produk. Alhasil, jika dolar semakin melambung maka dibutuhkan penyesuaian harga jual di pasar jika tak mau tekor.
Pembayaran dengan kurs dolar oleh distributor ponsel memang tak terlalu besar, proporsinya cuma sekitar 20%. Sementara sisanya dibayarkan dengan rupiah karena para vendor itu memiliki kantor perwakilan di Indonesia (prinsipal).
"Mostly pakai rupiah karena kita beli di dalam negeri. Kalau pun dalam bentuk dolar, jumlahnya hanya sedikit, seperti produk Apple karena mereka kan gak punya kantor perwakilan di sini. Jadi kalau distributor dan reseller mau beli masih pakai dolar," jelas Djatmiko.
"Selama prinsipal tak mengubah harga jual ke distributor, memang harganya tak berubah. Tetapi kalau dari prinsipal ada perubahan harga, tentu ada penyesuaian harga yang juga dilakukan oleh distributor dan reseller," tutupnya.
Sebab distributor harus membayar dengan kurs dolar untuk bisa mendapatkan produk. Alhasil, jika dolar semakin melambung maka dibutuhkan penyesuaian harga jual di pasar jika tak mau tekor.
Pembayaran dengan kurs dolar oleh distributor ponsel memang tak terlalu besar, proporsinya cuma sekitar 20%. Sementara sisanya dibayarkan dengan rupiah karena para vendor itu memiliki kantor perwakilan di Indonesia (prinsipal).
"Mostly pakai rupiah karena kita beli di dalam negeri. Kalau pun dalam bentuk dolar, jumlahnya hanya sedikit, seperti produk Apple karena mereka kan gak punya kantor perwakilan di sini. Jadi kalau distributor dan reseller mau beli masih pakai dolar," jelas Djatmiko.
"Selama prinsipal tak mengubah harga jual ke distributor, memang harganya tak berubah. Tetapi kalau dari prinsipal ada perubahan harga, tentu ada penyesuaian harga yang juga dilakukan oleh distributor dan reseller," tutupnya.
0 komentar:
Post a Comment