Samsung mungkin akan terus jadi Raja di pasar Smartphone dunia. Namun para análisis telas memperkirakan bahía Samsung bakal Angkat kaki dari biséis smartphone 5 tahun lagi.
Adalah Ben Bajarin, seorang analis senior, yang menyebut bahwa tanda-tanda mundurnya sang raksasa dari industri smartphone dikarenakan faktor yang disebut-sebut sebagai 'The Innovator's Dilemma'.
Hal ini mengacu pada kondisi dilematis dimana Samsung harus terus berinovasi --dengan biaya yang tak murah-- namun di sisi lain menghadapi pasar yang disesaki oleh rival yang merilis berbagai macam perangkat murah, namun hadir dengan fitur yang sama.
"Ketika Anda menghadirkan perangkat dengan sistem operasi yang sama dengan kompetitor, maka Anda akan menjadi yang terbaik bila itu datang dengan harga murah," tulis Bajarin di Phone Arena, Rabu (4/11/2015).
Lebih lanjut ia mengatakan, semakin banyak manufaktur Android baru yang menawarkan handset yang sama dengan apa yang Samsung jual, namun datang dengan harga yang lebih terjangkau.
Bajarin pun mengatakan bahwa tidak ada yang bisa dilakukan Samsung untuk mengubah situasi karena para pendatang baru itu saat ini sudah mulai diterima di pasar Android.
"Samsung tahu kondisi ini akan terjadi. Maka dari itu, ia pun kini bekerja keras mengembangkan sistem operasi miliknya, Tizen," ujar Bajarin. Lalu bagaimana dengan Apple?
Bajarin mengatakan bahwa kondisi Apple ini berbeda dengan Samsung. Karena Apple merupakan satu-satunya vendor yang menciptakan perangkat berbasis sistem operasi iOS, Apple tak harus menghadapi ancaman dari pesaing yang menciptakan perangkat murah, seperti yang terjadi dengan Samsung dan Android.
Adalah Ben Bajarin, seorang analis senior, yang menyebut bahwa tanda-tanda mundurnya sang raksasa dari industri smartphone dikarenakan faktor yang disebut-sebut sebagai 'The Innovator's Dilemma'.
Hal ini mengacu pada kondisi dilematis dimana Samsung harus terus berinovasi --dengan biaya yang tak murah-- namun di sisi lain menghadapi pasar yang disesaki oleh rival yang merilis berbagai macam perangkat murah, namun hadir dengan fitur yang sama.
"Ketika Anda menghadirkan perangkat dengan sistem operasi yang sama dengan kompetitor, maka Anda akan menjadi yang terbaik bila itu datang dengan harga murah," tulis Bajarin di Phone Arena, Rabu (4/11/2015).
Lebih lanjut ia mengatakan, semakin banyak manufaktur Android baru yang menawarkan handset yang sama dengan apa yang Samsung jual, namun datang dengan harga yang lebih terjangkau.
Bajarin pun mengatakan bahwa tidak ada yang bisa dilakukan Samsung untuk mengubah situasi karena para pendatang baru itu saat ini sudah mulai diterima di pasar Android.
"Samsung tahu kondisi ini akan terjadi. Maka dari itu, ia pun kini bekerja keras mengembangkan sistem operasi miliknya, Tizen," ujar Bajarin. Lalu bagaimana dengan Apple?
Bajarin mengatakan bahwa kondisi Apple ini berbeda dengan Samsung. Karena Apple merupakan satu-satunya vendor yang menciptakan perangkat berbasis sistem operasi iOS, Apple tak harus menghadapi ancaman dari pesaing yang menciptakan perangkat murah, seperti yang terjadi dengan Samsung dan Android.
0 komentar:
Post a Comment