Showing posts with label FAQs. Show all posts
Showing posts with label FAQs. Show all posts

Wednesday 16 September 2015

20 Screenshot Perbandingan Android Marshmallow vs Android Lollipop

11:18 Posted by david desaili No comments



Dalam pembaruan sistem operasi Android M ini, sepertinya Google mengubah total seluruh tampilan Androidnya sehingga cukup berbeda dengan Android Lollipop. Perbedaan mencolok dari Android M vs Android Lollipop ini cukup terlihat dari beberapa screenshot perbandingan Android M dan Android Lollipop berikut ini:
Salah satu contoh perbedaan Android M dan Android Lollipop yang terlihat jelas adalah pada bagian App drawer. Jika sebelumnya di Android Lollipop memiliki App drawer yang dapat digeser ke samping, pada Android M App drawer berubah menjadi ke bawah.
Untuk lebih jelasnya, di sini JalanTikus sudah merangkum berbagai macam screenshot perbandingan Android M vs Android Lollipop yang dikutip dari situs phonearena:

Lock Screen Android Lollipop vs Android M

Lock Screen Android Lollipop vs Android M

App Drawer Android Lollipop vs Android M

App Drawer Android Lollipop vs Android M

Notifications Panel Android Lollipop vs Android M

Notifications Panel Android Lollipop vs Android M

DND Mode Android Lollipop vs Android M

DND Mode Android Lollipop vs Android M

Widgets Pane Android Lollipop vs Android M

Widgets Pane Android Lollipop vs Android M

Google Now Android Lollipop vs Android M

Google Now Android Lollipop vs Android M

Calculator Android Lollipop vs Android M

Calculator Android Lollipop vs Android M

Clock Android Lollipop vs Android M

Clock Android Lollipop vs Android M

New Contact Android Lollipop vs Android M

New Contact Android Lollipop vs Android M

Google Keep Android Lollipop vs Android M

Google Keep Android Lollipop vs Android M

Google Maps Android Lollipop vs Android M

Google Maps Android Lollipop vs Android M

Phone App Android Lollipop vs Android M

Phone App Android Lollipop vs Android M

Phone App Android Lollipop vs Android M

Phone App Android Lollipop vs Android M

Settings Android Lollipop vs Android M

Settings Android Lollipop vs Android M

Setting Theme Android Lollipop vs Android M

Setting Theme Android Lollipop vs Android M

Sound & Notifications Android Lollipop vs Android M

Sound & Notifications Android Lollipop vs Android M

Storage Android Lollipop vs Android M

Storage Android Lollipop vs Android M

Apps Menu Android Lollipop vs Android M

Apps Menu Android Lollipop vs Android M

Android Pay Android Lollipop vs Android M

Android Pay Android Lollipop vs Android M

Backup & Reset Android Lollipop vs Android M

Backup & Reset Android Lollipop vs Android M

MACAM-MACAM TEKNOLOGI LAYAR SMARTPHONE

09:36 Posted by david desaili No comments


Teknologi Layar Smartphone

Semakin berkembangnya dunia teknologi sekarang ini menjadikan industri tekhnologi selluler semakin bersaing serta berlomba-lomba menciptakan smartphone. Hal ini dapat kita lihat pada setiap smartphone dengan performa layar diusung. Masing-masing vendor berlomba-lomba membekali setiap smartphone handal mereka menggunakan jenis layar bertekhnologi tinggi. Seperti kita ketahui sudah banyak tekhnologi layar saat ini, namun mungkin masih banyak yang belum mengerti tentang layar pada smartphone, kualitas layar serta layar smartphone sesuai kebutuhan para pengguna. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi informasi mengenai macam teknologi layar smartphone, yuk lihat…!!!
Macam Teknologi Layar Smartphone
Smartphone, jika kita membahas sebuah smartphone pasti tidaklah lupa akan membahas teknologi layar yang digunakan smartphone tersebut. Untuk mengetahui apakah smartphone tersebut sesuai kebutuhan atau tidak, sebelum Anda membeli smartphone lebih baik lihat dulu jenis teknologi layar smartphone, kelebihan serta kelemahan layar. Berikut ulasan mengenai macam teknologi layar smartphone yang juga banyak digunakan oleh smartphone saat ini.

Jenis Layar TFT

Layar TFT (Thin Film Transistor) merupakan tipe layar yang menggunakan teknologi LCD berwarna terbaru, dimana hal itu menjadikan layar tipe TFT mampu menciptakan ketajaman layar warba lebih baik, jenis teknologi layar ini disebut Active-Matrix Color Display. Tipe layar TFT menempatkan transistor pada setiap piksel layar sehingga dapat dinyalakan dan dimatikan secara individual.
Macam Teknologi Layar Smartphone, Lihat Yuk...!!!

Kelebihan Layar TFT

  • Memiliki ketajaman layar lebih kuat.
  • Dapt menyajikan warna layar sangat baik.
  • Layar jenis TFT memiliki harga pembuatan lebih murah jadi smartphone pengguna layar jenis TFT pasti memiliki harga relatif mrah.

Kelemahan Layar TFT

  • Layar jenis ini akan lebih menguras baterai.

Jenis Layar IPS

Layar IPS (In Plane Switching) merupakan peningkatan atau penyempurnaan dari layar tipe TFT. Adanya layar IPS LCD yakni untuk meningkatkan kualitas reproduksi warna serta penglihatan lebih bagus dan lebih luas. Hal ini akan membuat layar tipe IPS LCD tetap terlihat baik meski pengguna melihat dari sudut pandang tidak mendukung.
Macam Teknologi Layar Smartphone, Lihat Yuk...!!!

Kelebihan Layar IPS

  • Memiliki tingkat keakuratan dan kedalaman layar yang baik.
  • Layar IPS cocok untuk digunakan potografi, desain grafis dll.
  • Dapat menyajikan gambar serta warna cukup baik dari berbagai sudut pandang.
  • Saat penggunaan disiang hari (dibawah sinar matahari) akan terlihat cukup jelas.

Kelemahan Layar IPS

  • Jenis layar IPS masih termasuk boros dalam penggunaan baterai, untuk mencegahnya kita dapat mengatur pada tampilan pencahayaan dan mengurangi tampilan tersebut.

Jenis Layar OLED

Layar OLED (Organic Light-Emitting Diode) memiliki ukuran layar tipis serta fleksibel. Layar OLED merupakan komonen terdiri dari film tipis berasal dari molekul organic sehingga mampu menciptakan cahaya karena adanya rangkaian listrik. OLED sendiri terbuat dari bahan organik berbasis karbon sehingga dapat memancarkan cahaya ketika dialiri listrik.
Macam Teknologi Layar Smartphone, Lihat Yuk...!!! OLED

Kelebihan Layar OLED

  • Layar OLED memiliki ukran lebih tipis serta fleksibel.
  • Lebih ringan serta sudut pandang jauh lebih baik.
  • Dari segi daya, layar OLED memiliki konsumsi daya lebih rendah.
  • Memiliki warna, tingkat terang, serta tampilan sudut pandang sangat luas.
  • Biaya operasional layar OLED relatif murah serta sederhana jika dibandingkan LCD.

Kelemahan Layar OLED

  • Layar OLED kurang maksimal atau mengalami penurunan kualitas ketika digunakan dibawah pancaran sinar matahari.

Jenis Layar AMOLED

Layar AMOLED (Active Matrix Organic Light Emitting Diode) merupakan jenis layar yang menggunakan sepasang bagian layar dari TFT tradisional serta jenis layar OLED. Hal ini membuat layar jenis AMOLED memiliki waktu respon jauh lebih cepat. Layar AMOLED mampu menghasilkan tingkat kehitaman layar lebih gelap, warna lebih cerah serta tampilan layar dapat terlihat lebih jelas meski berada di bawah sinar matahari langsung. Layar AMOLED yang ekstra tipis membuat layar tipe ini tidak perlu menggunakan cahaya latar.
Macam Teknologi Layar Smartphone, Lihat Yuk...!!!-AMOLED

Kelebihan Layar AMOLED

  • Penggunanan layar tipe AMOLED lebih menghemat daya dibandingkan layar tipe TFT maupun IPS.
  • Memiliki kecepatan respon lebih cepat.
  • Warna yang dihasilkan jauh lebih cerah.

Kelemahan Layar AMOLED

  • Kebanyakan smartphone yang sudah menggunakan layar tipe AMOLED adalah smartphone kelas premium.

Jenis Layar Super AMOLED

Layar Super AMOLED sesuai nama yang disandang super, pasti jenis layar ini memiliki keistimewaan lebih daripada layar AMOLED. Jenis layar Super AMOLED diklaim memiliki kemampuan lebih baik saat berada dibawah sinar matahari.
Macam Teknologi Layar Smartphone, Lihat Yuk...!!!-Super AMOLED

Kelebihan Layar Super AMOLED

  • Memiliki kemampuan lebih baik saat berada dibawah sinar matahari.
  • Menampilkan kualitas gambar lebih baik.
  • Menampilkan tulisan lebih baik daripada AMOLED

Kelemahan Layar Super AMOLED

  • Hanya terdapat pada smartphone highclass

Layar Jenis Super AMOLED Plus

Layar Super AMOLED Plus merupakan jenis layar terbaru saat ini, pertama kali layar Super AMOLED plus digunakan pada smartphone Samsung Galaxy S ll. Untuk jenis layar Super AMOLED Plus memiliki layar lebih cerah serta hemat energi apabila dibandingkan layar Super AMOLED. Selain itu layar jenis Super AMOLED Plus mampu menghasilkan gambar lebih tajam serta lebih detai karena memiliki peningkatan jumlah subpiksel.
Macam Teknologi Layar Smartphone, Lihat Yuk...!!!-Super AMOLED Plus
Macam-macam teknologi layar diatas memang memiliki macam berbeda-beda, begitu juga pada kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh masing-masing tipe layar. Dari spesifikasi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada saat ini, layar tipe Super AMOLED Plus memiliki kedudukan paling bagus diantara tipe layar lainnya.

Sekian Informasi tentang layar ponsel dari saya.Semoga postingan ini dapat membantu pertanyaan anda tentang layay ponsel.

Kenapa jumlah RAM pada iPhone tidak pernah diumumkan?

09:20 Posted by david desaili , No comments




Kenapa sih Apple tidak pernah mengumumkan jumlah RAM pada iPhone/iPad pada saat di atas panggung? Kenapa konsumen harus menunggu dulu iPhone dites sama orang lain (developer) dulu supaya kita bisa tahu jumlah RAM-nya berapa?
Apa karena Apple tidak mau disamakan dengan perusahaan lain yang suka memamerkan spesifikasi?
Apakah karena Apple merasa jumlah RAM bukan sesuatu yang penting untuk diumumkan?
Atau apakah karena Apple tidak mau pengumuman iPhone/iPad yang RAM-nya lebih tinggi membuat penjualan iPhone/iPad yang RAM-nya lebih kecil menjadi menurun?
Ada yang tahu kenapa?

MENGETAHUI ARTI a/b/g/n/ac PADA SPEK WIFI PONSEL

08:10 Posted by david desaili No comments


Tahukah kalian, perangkat WiFi telah berkembang dan mengalami kemajuan yang sangat pesat. WiFi banyak digunakan di gedung, kantor, publik, bahkan di dalam peralatan elektronika sehari-hari yang biasa kita gunakan seperti Smartphone, Laptop, Wearable device, dan masih banyak lagi.
Lalu apa saja perbedaan yang mereka miliki? Mari simak penjelasan berikut:

. 802.11a
Selesai diratifikasi dan dirilis Oktober 1999.
Standar wireless network dengan maksimum data transfer rate 54 Mbps dan bekerja pada frekuensi 5GHz. Metode transmisi yang digunakan adalah Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM), yang mengizinkan pentransmisian data secara paralel di dalam sub frekuensi (resisten terhadap interferensi dengan gelombang lain). Range maksimal untuk indoor hanya sekitar 15 meter/ ±50 ft. Sedangkan outdoor ± 100 ft/30 meter. Standar 802.11a tidak kompatibel dengan 802.11 b,g


. 802.11b
Muncul di pasaran awal tahun 2000. Standar wireless network dengan maksimum data transfer rate 5.5Mbps dan/atau 11Mbps dan bekerja pada frekuensi 2,4GHz. Dikenal juga dengan IEEE 802.11 HR. Pada prakteknya, kecepatan maksimum yang dapat diraih
mencapai 5.9Mbps pada protokol TCP, dan 7.1Mbps pada protokol UDP. Metode transmisi yang digunakannya adalah DSSS. memiliki range area yang lebih panjang (150 feet/45 meters didalam indoor dan 300 feet/90 meter dalam outdoor


. 802.11g
Dipublikasikan pada bulan Juni 2003 mampu mencapai kecepatan hingga 54 Mbps pada pita frekuensi 2,4 GHz, sama seperti halnya IEEE 802.11 biasa dan IEEE 802.11b. Standar wireless network yang hampir sama dengan 802.11b tetapi metode transmisi yang digunakan adalah OFDM (sama dengan 802.11a). Range area 150 feet 45 meter untuk indoor dan 300 feet/90 meter untuk outdoor.
. 802.11n
Dirilis 11 September 2009.
Secara teoritis, dapat mencapai kecepatan 600 Mbps. Namun, setelah Wi-Fi Alliance menguji, hanya mencapai kecepatan maksimum 450 Mbps.
Bekerja pada frekuensi 2,4GHz dan/atau 5GHz. Sama seperti teknologi MIMO (Multiple Input Multiple Output), 802.11n bekerja dengan cara mengutilisasi banyak komponen pemancar dan penerima sinyal sehingga transmisi data dapat dilakukan paralel untuk meningkatkan nilai throughput (50-144 Mbps).
Range maksimal untuk indoor 70 meter sedangkan outdoor bisa mencapai 250 meter. Wi-Fi 802.11n ini akan diaplikasikan di device router dan adapter.802.11acThe IEEE 802.11ac standar telah dikembangkan untuk memberikan keluaran nirkabel jaringan area lokal tinggi. Versi ini menjanjikan kecepatan nirkabel gigabit kepada konsumen.
. 802.11ac menggunakan berbagai metode baru untuk mencapai peningkatan luar biasa dalam kinerja untuk secara teoritis memukul kapasitas gigabit dan memberikan throughput yang tinggi, seperti:
1. 6GHz Band
2. High Density modulasi hingga 256 QAM.
3. Luas bandwidth melalui dua saluran 80MHz atau satu saluran 160MHz
4. Hingga delapan aliran input output.
5. Multiuser MIMO konsumsi daya yang rendah dari 802.11ac tantangan standar kerja baru hadir untuk insinyur desain. Selanjutnya, kita membahas tantangan-tantangan dan solusi yang tersedia yang membantu merancang produk baru berdasarkan standar ini.
Wider Bandwidth:
802.11ac memiliki bandwidth yang lebih luas dari 80 atau bahkan 160 MHz terhadap maksimum sebelumnya dari 40 MHz ditampilkan dalam standar 802.11n. Sebuah hasil bandwidth yang lebih luas dalam meningkatkan throughput maksimum untuk sistem komunikasi digital. 

Kesimpulan singkatnya adalah:
1. 802.11a >> Standar wireless network dengan maksimum data transfer rate 54 Mbps dan bekerja pada frekuensi 5 GHz.

2. 802.11b >> Standar wireless network dengan maksimum data transfer rate 11 Mbps dan bekerja pada frekuensi 2,4 GHz.

3. 802.11g >> Standar wireless network dengan maksimum data transfer rate 54 Mbps (typical 200 Mbps) dan bekerja pada frekuensi 2,4 GHz. Dengan backward compatibility berperangkat 802.11b

4. 802.11n >> Standar wireless network dengan maksimum data transfer rate 600 Mbps dan bekerja pada frekuensi 2,4 GHz atau 5 GHz

5. 802.11ac >> Standar wireless network dengan maksimum data transfer rate 3.2Gbps dan bekerja pada frekuensi 5 GHz

Semoga bermanfaat ^^

iPhone MODEL S ?

08:05 Posted by david desaili No comments


 Kapan sebaiknya membeli iPhone?
Jawaban yang pasti adalah, kalau dana untuk membeli barangnya sudah tersedia dan tidak ada kebutuhan lain yang lebih mendesak dibanding membeli sebuah brand new iPhone. Itu sudah pasti.
Tapi, apakah dengan dana (yang sudah ada) saja sudah menjamin seseorang akan langsung bisa memiliki sebuah iPhone yang diidam-idamkannya? Belum tentu, setidaknya menurut pengamatan saya. Ada hal lain yang harus dipertimbangkan dulu dan yang mau saya bahas adalah soal “Beli sekarang atau tahun depan?”
Masih banyak yang bingung soal waktu pembelian iPhone. Di Facebook saja hampir setiap minggu ada yang nanya “Gan, bagusnya beli iPhone X atau tunggu iPhone Y tahun depan?” atau yang semacamnya. Yang bertanya seperti ini biasanya, kalau bukan… 
  • Orang yang baru pertama kali ingin membeli iPhone,
  • orang yang sudah menabung gila-gilaan sejak lama dan mau cepat-cepat punya iPhone, atau…
  • orang yang tiba-tiba dapat rejeki dan keinginannya membeli iDevice sudah tidak tertahankan lagi tapi masih ragu-ragu uangnya akan bertahan sampai kapan 😛 
Menurut saya wajar saja kalau beberapa orang bingung kapan sebaiknya beli iPhone. Meskipun siklus rilis iPhone sudah pasti (September – Oktober), tapi dananya yang kadang tidak pasti 😀 Di saat itulah muncul kegalauan. 
Ketersediaan dana dan jadwal rilis iPhone adalah masalah utamanya. Kalau dananya ada pas waktu 1-2 bulan setelah iPhone terbaru dirilis, tidak usah tunggu lama-lama langsung saja sikat. Tapi kalau sebaliknya, baru beli iPhone tapi ternyata 1-2 bulan kemudian versi terbarunya rilis, pasti akan muncul penyesalan. Maklum, biarpun sudah masuk kategori hape se-ratusan juta umat, iPhone tetap bukan barang yang murah, atau, tidak semurah itu
Jadi, saran saya bagi orang-orang yang lagi bingung beli iPhone kapan, adalah… pasang target Anda pada iPhone model/seri “S” (“S” seperti pada iPhone 3GS/4S/5S/6S, dst).
Kenapa harus “S”? Sederhana saja, karena model reguler adalah versi “baru” dan model S adalah versi “perbaikan” atau upgrade dari model reguler sebelumnya. 
Biasanya perubahan desain atau fitur baru akan diperkenalkan pada iPhone reguler (iPhone 4/5/6 Plus, dst). iPhone 4, dengan desain baru yang memperkenalkan model antena baru. iPhone 5, dengan desain baru, ukuran layar sedikit lebih lebar, dengan bahan/material bodi baru, dan model port/konektor yang juga baru. Dan, iPhone 6, dengan desain baru dan dengan ukuran layar yang lebih diperbesar. 
Sedangkan pada model S, biasanya model atau desainnya tidak akan berubah tetapi akan membawa peningkatan pada sisi internal hardware dan perbaikan dari model sebelumnya. iPhone 3GS, iPhone pertama yang memulai tren penamaan “S”, sebagai perbaikan dari iPhone 3G pada sisi performa dan kecepatan. iPhone 4S datang dengan Siri, kamera 8 MP dan perbaikan pada masalah antena yang ada pada model sebelumnya (iPhone 4). iPhone 5S membawa Touch ID dan prosesor 64-bit (dan pilihan warna baru).
Intinya, layaknya perangkat lunak, model S adalah versi “stabil” dari versi reguler. Kalau ada masalah pada desain atau internal hardware, maka model S akan menutupi kekurangan tersebut. 
Meskipun model reguler selalu memiliki desain yang baru dan selalu menarik untuk dimiliki karena newness alias kebaruannya, tetapi Anda tidak akan ketinggalan banyak kalau Anda men-skip nya. 
Beli model S yang dirilis tahun lalu sekarang, atau lewatkan model reguler yang rilis tahun ini untuk membeli model S tahun depan. That’s it.

Apa itu App Thinning?

08:02 Posted by david desaili No comments


Kalau Anda adalah pemilik iPhone atau iPad dengan kapasitas 16 GB, Anda mungkin akan menyesal membelinya dulu seandainya Anda cepat menyadari kalau iDevice dengan kapasitas segitu lumayan cepat penuh. Terutama karena ukuran aplikasi yang semakin lama semakin besar, ditambah lagi dengan kebutuhan ruang kosong yang cukup besar ketika ingin melakukan update iOS terbaru.
Well, worry no more, my friend!
Apple punya cara untuk membuat iDevice berkapasitas rendah (ahem.. 16 GB) tetap usable. App Thinning adalah salah satunya.
App Thinning terdiri dari tiga bagian, yaitu app Slicing, Bitcode, dan On-demand resources.

Slicing

App Thinning
Sejak Apple mengeluarkan iDevice dengan layar resolusi tinggi alias Retina display, ukuran aplikasi menjadi lebih besar karena adanya komponen-komponen atau assets (file-file gambar/suara) yang mendukung dua tipe device sekaligus, yaitu iDevice dengan layar kecil dan juga Retina. Akibatnya, komponen-komponen yang dibawa oleh sebuah aplikasi menjadi ganda. Namun dengan adanya fitur app Slicing pada iOS 9, pengguna tidak perlu mendownload versi “penuh” sebuah aplikasi, tetapi hanya perlu mendownload komponen yang tepat dan cocok untuk iDevice target. Ini memungkinkan aplikasi yang di-download bisa lebih cepat dan menjadi lebih ramping ukurannya sehingga tidak memakan banyak ruang.
Sebagai contoh, Anda punya sebuah iPad 2, yang layarnya belum Retina dan prosesornya masih 32-bit. Ketika Anda mendownload sebuah aplikasi iPad ataupun yang bersifat universal (iPhone+iPad) maka sebenarnya yang Anda download itu adalah aplikasi yang bukan hanya ditujukan untuk iPad 2, tetapi juga untuk iPad 3, iPad 4, dan juga iPad Air yang resolusi layarnya lebih tinggi (2048×1536 px) dibanding iPad 2 (1024×768 px). Tentu saja aplikasi yang ditujukan untuk semua jenis iPad berukuran lebih besar karena komponen-komponen di dalamnya dipersiapkan untuk semua jenis iPad. Akibatnya, ketika Anda mendownload aplikasi tersebut ada banyak komponen yang tidak terpakai karena tidak cocok untuk jenis iPad Anda.
Dengan app Slicing, App Store akan menyediakan aplikasi yang sudah dipersiapkan untuk kebutuhan iDevice Anda, baik itu dari segi kecocokan resolusi layar, GPU, jenis prosesornya, dll. 

Bitcode

Pada dasarnya, Bitcode merujuk ke sebuah tipe kode atau format file “LLVM Bitcode“. 
Menurut halaman dokumentasi Apple:
Bitcode is an intermediate representation of a compiled program. Apps you upload to iTunes Connect that contain bitcode will be compiled and linked on the App Store. Including bitcode will allow Apple to re-optimize your app binary in the future without the need to submit a new version of your app to the store.
Untuk membuat ukuran aplikasi menjadi lebih kecil, Apple memungkinkan para pengembang aplikasi untuk mengupload aplikasi yang berisi bitcode ke iTunes Connect (aplikasi berbasis web khusus untuk para pengembang untuk mengelola aplikasi milik mereka di App Store atau Mac App Store). 
Bitcode yang disertakan pada aplikasi memungkinkan Apple (App Store) untuk mengkalkulasi dan mengoptimalkan aplikasi yang diupload (oleh pengembang) ke App Store untuk setiap jenis iDevice yang didukung sebelum didistribusikan ke pengguna. Dengan bitcode, pengembang tidak perlu mengupload ulang versi terbaru dari aplikasinya dan kembali melewati proses review, karena Apple lah yang akan melakukan proses (kompilasi) tersebut.
Intinya, bitcode memungkinkan App Store dapat mengoptimalkan aplikasi untuk setiap jenis iDevices, entah itu 32 atau 64-bit. Pengguna pemilik iPhone berprosesor 32-bit akan mendapatkan aplikasi yang dioptimalkan untuk prosesor 32-bit, dan begitupun untuk pengguna iPhone 64-bit, akan mendapatkan aplikasi yang dioptimalkan untuk prosesor 64-bit. Setiap iDevice mendapatkan performa aplikasi yang sama, dengan ukuran yang berbeda.
Untuk aplikasi iOS, bitcode bersifat opsional. Sedangkan pada aplikasi watchOS bitcode wajib, dan untuk aplikasi Mac bitcode belum didukung.
Bitcode dengan app slicing agak sedikit mirip, tetapi app slicing lebih ke proses optimasi aplikasi oleh Apple berdasarkan ukuran layar, jenis prosesor, dll.
Slicing: optimasi file/assetss (file gambar/suara),
Bitcode: optimasi kode. 

On-Demand Resources

On-Demand Resources
The App Store hosts the resources on Apple servers and manages the downloads for you. On-demand resources enable faster downloads and smaller app sizes, improving the first-time launch experience.
Hampir sama dengan app Slicing, bedanya on-demand resource (ODR) ini adalah penghematan dari resource/data, lebih dikhususkan untuk aplikasi yang memiliki level, misalnya game.
Dengan ODR, sebuah game yang memiliki banyak level bisa dipisah resources-nya menjadi beberapa bagian/level dan baru akan di-download atau direquest hanya ketika pengguna yang memainkannya sudah akan sampai ke level permainan berikutnya. Begitu juga dengan item yang menjadi in-app purchase, resource-nya baru akan di-download hanya ketika pengguna melakukan pembelian. Dengan begitu, ukuran dari app/game baru akan bertambah besar seiring dengan level permainan yang dimainkan pengguna. Jadinya, lebih hemat ruang.

PERBEDAAN FORCE TOUCH DENGAN 3D TOUCH

07:34 Posted by david desaili , No comments

Saya salah satu orang yang mengira kalau 3D Touch adalah sekedar rebranding dari Force Touch, sebuah teknologi (Taptic Engine) yang sebelumnya sudah hadir pada Apple Watch dan MacBook terbaru. Saya juga sempat berpikir kalau nama 3D Touch digunakan karena Apple ingin berbeda dengan Huawei, yang juga menggunakan nama Force Touch pada Mate S
Meskipun berbasis pada teknologi yang sama, rupanya ada alasan utama dari nama 3D Touch.
Berdasarkan penjelasan Apple:
Until now, these gestures have been defined by a singular plane in two-dimensional space. For iPhone 6s and 6s Plus, we’re introducing an entirely new interaction and a whole new dimension to the way you experience your iPhone.”
Oke, di manakah dimensi ini?
…At its heart are capacitive sensors integrated into the backlight of the Retina HD display. With each press, these sensors measure microscopic changes in the distance between the cover glass and the backlight. These measurements are then combined with signals from the touch sensor and accelerometer…
Jadi, 3D Touch didukung oleh sensor kapasitif yang terintegrasi langsung ke backlight layar. Sensor tersebut mampu mengukur perubahan jarak yang terjadi antara layar kaca dengan backlight ketika disentuh. Hasil pengukuran tersebut kemudian digabungkan dengan sinyal dari sensor sentuh dan akselerometer. Ini memungkinkan iPhone 6S memiliki fitur true multitouch yang mampu mengenali kedalaman sentuhan (3D).
Mengerti ? Blm ! langsung aja dari sekarang kumpulin duit buat beli iPhone 6s atau 6s+ #becandatapiserius.

Sunday 2 August 2015

Blue Screen pada iPhone 5S dan Solusinya

11:05 Posted by david desaili No comments


Blue Screen iPhone 5S - Blue Screen of Death atau layar tiba-tiba biru dengan pesan error di dalamnya sehingga perangkat tidak berfungsi lagi, biasanya kita jumpai pada Windows platform. Namun saat ini terjadi pada ponsel terbaru besutan Apple iPhone 5S dan 5C, dan itu terjadi hanya saat menjalankan aplikasi iWork dengan iOS 7.

Gambar : Contoh iPhone 5 Blue Screen Error [pesan error dari Windows 8]

Blue Screen pada iPhone 5S
Sumber : Jailbreakmodo.com

iWork sendiri lahir sebagai jawaban Apple atas tantangan Microsoft Open Suite, dan baru-baru ini digratiskan bagi pengguna handset iPhone 5S & 5C yang merupakan handset terbaru dari Apple.

Kronologi blue screen pada iPhone 5S dan 5C :

  1. Pengguna melakukan download iWork dan membuka aplikasi tersebut.
  2. Membuka dokumen menggunakan aplikasi iWork.
  3. Saat dokumen terbuka di iWork dan pengguna menekan tombol Home, maka saat itu juga terjadi crash dan layar biru akan tampil di handset pengguna.
  4. iPhone dengan sendirinya restart.

Anda dapat melihat prosesnya dalam video di bawah ini :


Meskipun Apple menyadari masalah ini, di dalam update iOS 7 belum juga diperbaiki. Namun diharapkan hal itu akan diselesaikan dalam waktu dekat. Beberapa pengguna yang merasa terganggu dengan masalah ini mencoba untuk memperbaikinya dengan membersihkan semua data dari iPhone mereka, tapi cara tersebut tidak bekerja, karena kemungkinan besar ini adalah masalah software. Tetapi tenang aja bagi anda yang mengalami masalah seperti di atas, disini kami memiliki cara untuk memperbaikinya meskipun ini bukan merupakan metode resmi.


Solusi blue screen error pada iPhone 5S dan 5C :  

  1. Buka settings
  2. Tekan pada iCloud
  3. Tekan pada Documents and Dat
  4. Blue Screen pada iPhone 5S dan Solusinya
    Sumber : Jailbreakmodo.com
  5. Tekan untuk turn off masing-masing pada iWork options
Dengan cara ini seharusnya blue screen pada iPhone 5S dan 5C tidak lagi muncul, dan selamat mencoba.